Matematika

Makalah tentang Operasi Bilangan

Jumat, 12 Desember 2014

Makalah tentang Karya Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini terlalu luas jika diteliti secara meyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemana-mana penulis hanya mencantumkan beberapa masalah yang akan dibahas diantaranya yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2.      Apa ciri dari suatu karya ilmiah ?
3.      Apa saja jenis suatu karya ilmiah ?
4.      Bagaimana langkah-langkah penulisan karya ilmiah ?
5.      Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah ?
6.      Bagaimana tata cara penulisan karya ilmiah ?


C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui pengertian dari suatu karya ilmiah, ciri dari suatu karya ilmiah, jenis suatu karya ilmiah, mengetahui bagaimana tehnik penyusunan karya imiah, bagaimana sistematika atau kerangka suatu karya imiah, serta untuk mengetahui bagaimana penulisan kutipan, bagaimana penulisan catatan kaki atau footnotes , bagaimana penulisan daftar pustaka dalam suatu karya ilmiah dan dapat mengetahui manfaat dari suatu penyusunan karya ilmiah tersebut .
D.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Menambah etos ilmiah di kalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen Ilmu Pengetahuan tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang Ilmu Pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.
2.      Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik/aturan/kaidah standart, disajikan tertatur, runtun dan tertib.
3.      Sebagai Tuntutan akadenik bagi para akademis yang ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis,penulis dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah anda sehingga dapat mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
E.     Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini,untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,kami mempergunakan metode studi pustaka.Metode studi pustaka atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku,koran,dan berbagai sumber artikel di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian ini.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kajian Teoritis
Ditulis oleh Satjipto Rahardjo dalam artikel ini menjelaskan buku yang ditulis oleh Sdr.Gunawan Wiradi ini menambah informasi dan wawasan bagi kita tentang seluk-beluk penulisan karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi komunitas akademik.Kelebihan dari tulisan ini adalah fokusnya kepada masalah etika,yaitu etika penulisan karya ilmiah.Etika penulisan adalah lebih dari pada masalah teknis penulisan itu sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak. Seseorang secara teknis,boleh telah menulis dengan cara yang benar, melainkan tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah.Etika lebih menyentuh hati,melalui praktek menulis secara terus-menerus, kualitas sebuah karya ilmiah dapat ditingkatkan.
Ditulis oleh: Prof. Dr. Imam Suyitno, Mpd dalam artikel ini Bapak Imam menjelaskan mengenai berbagi hal tentang karya ilmiah yaitu seperti:
Yang pertama, yaitu situasi menulis karya ilmiah, Tahap-tahap penulisan karya ilmiah  yang terdiri dari tahap pemilihan topik atau pokok bahasan, tahapan pengumpulan informasi dan bahan,tahap evaluasi informasi dan bahan,tahap pengelolaan pokok-pokok pikiran,tahap penulisan dan yang terakhir tahap penyuntingan.
Yang kedua, yaitu keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah yaitu keterampilan bahasa, keterampilan penyajian, keterampilan perwajahan.
Yang ketiga, yaitu hal yang penting dalam penulisan ilmiah. Ciri tulisan ilmiah yaitu : empiris, Informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian, sistematis, adanya keteraturan, keterkaitan dan ketergantungan antar bagian.
Finoza dan Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feature, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot ,dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantarakeduanya. Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti : makalah, skripsi, tesis, dan disertasi .

B.     PEMBAHASAN

1.         Defenisi Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban ilmiahnya. Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa komponen yaitu :
1.1  Masalah Penelitian
1.2  Tujuan Penelitian
1.3  Metode Penelitian
1.4  Kajian Teori
1.5  Objek Penelitian, Data dan Variabel Penelitian
1.6  Hasil Penelitian
Supaya para pembaca dapat lebih memahami keenam komponen di atas, maka disini akan dijelaskan secara singkat tentang keenam komponen tersebut.

1.1   Masalah Penelitian
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut atau memperkecil kesenjangan yang terjadi.
Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari berbagai sumber bacaan seperti karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas, pengamatan sepintas, dan sebagainya. Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka pertama-tama kita harus menjelaskan mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti, dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti tersebut.
Selanjutnya, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan sejumlah masalah yang lebih kecil yang perlu diidentifikasikan dulu. Kemudian dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita memilih sebuah masalah yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam penelitian tersebut. Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan bisa lebih mendalam. Oleh karena itu, masalah yang akan kita teliti haruslah dirumuskan dulu dengan baik.  
1.2   Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai suatu tujuan. Supaya penelitian tersebut dapat terarah sesuai dengan masalahnya, maka tujuan penelitian itu harus sejalan dengan rumusan masalahnya. Di sini perlu disinggung, bahwa judul penelitian sebaiknya sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian agar mempermudah para pembaca dalam memahaminya.
1.3   Metode Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk memecahkan masalah. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, maka ada dua cara untuk melakukan metode penelitian.
Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan bantuan analisis statistik, dan untuk membuat generalisasi dari sampel yang diangkat dari populasi. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan data-data yang ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian kualitatif bertujuan menemukan atau menyusun “teori-teori” baru dari data-data penelitian yang digunakan.
Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada satu lagi penelitian yang disebut dengan action research. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus, biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil belajar atau hasil suatu produk. Setiap siklus akan menghasilkan satu hipotesis yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki oleh siklus selanjutnya, begitu seterusnya sampai siklus yang terakhir dan didapatkan hasil yang dianggap memuaskan.
1.4   Kajian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan, maka harus dilanjutkan dengan kajian teori yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori dapat diambil dari berbagai sumber, dari buku, jurnal, atau karangan ilmiah yang ada. Penelitian yang bersifat kuantitatif harus benar-benar mengkaji teori-teori yang ada lalu merumuskan konsep pikiran dari teori-teori tersebut, serta merumuskan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang akan dikumpulkan. Sedangkan dalam penelitian yang bersifat kualitatif kajian teori dikumpulkan sedikit demi sedikit. Data yang baru terkumpul langsung dianalisis, dijelaskan berdasarkan kerangka pikir yang telah ditetapkan.
1.5      Objek Penelitian, Data dan Variabel Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif objek penelitiannya disebut populasi, tetapi tidak seluruh populasi yang diteliti, melainkan hanya sampel (percontoh) dari populasi itu. Namun, hasil penelitian terhadap sampel itu kemudian digeneralisasikan sebagai hasil dari populasi itu. Sampel biasanya diambil sekian persen dari populasi, tergantung dari besarnya populasi itu.
Dalam penelitian kualitatif, besarnya objek yang diteliti tidak berdasarkan pada sampel, melainkan pada jumlah yang dianggap memadai atau mencukupi, sampai tujuan yang ingin diketahui dianggap telah tercapai.
Dalam penelitian kuantitatif berupa angka-angka nilai, kemudian akan dianalisis dengan bantuan statistik. Sedangkan penelitian kualitatif berupa hal, keadaa, kejadian, dan sebagainya.
Perlu dijelaskan bahwa objek penelitian tidak sama dengan data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif ada istilah variabel penelitian. Yang dimaksud dengan variabel penelitian itu adalah sama hal dengan yang diteliti. Umpamanya, kalau judulnya adalah korelasi, antara kemampuan membaca dengan kemampuan menulis, maka variabelnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Salah satu diantaranya dijadikan variabel bebas dan yang lain dijadikan variabel terikat.


1.6     Hasil Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitiannya berupa hasil perhitungan statistik terhadap variabel-variabel yang diteliti, lalu hasil perhitungan statistik ini dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitiannya berupa penjelasan terhadap data-data yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian itu, kemudian ditarik suatu kesimpulan dan berdasarkan kesimpulan, ditarik saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.
2.         Ciri Karya Ilmiah
Ciri-ciri suatu karya ilmiah antara lain sebagai berikut:
2.1     Mengungkapkan  masalah  dan  pemecahnya  secara  ilmiah
Ilmu  sering  disebut  pula  pengetahuan  ilmiah,  yaitu  pengetahuan  yang  disajikan  secara  sistematis.  Karya  ilmiah  harus  berisi  pengetahuan  yang  dikemukakan  secara  sistematis. Kesistematisan  sebuah  karya  ilmiahdilandasi  oleh  penggunaan pola  pikir  logis  (cendekia)  dan  fakta  atau  evidensi  yang  terpercaya,  serta  analisis  yang  objektif.
2.2     Pengungkapan pendapat didukung oleh fakta
Suatu karya ilmiah hams didukung oleh fakta atau data yang cukup dan terpercaya. Suatu pendapat yang tidak didukung oleh fakta akan memunculkan analisis masalah yang subjektif.
2.3     Bersifat tepat, lengkap, dan benar
Sebelum menulis karya ilmiah, seseorang harus meneliti tepat atau tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi permasalahannya, bidang ilmiahnya, maupin audiennya. Permasalahan harus secara lengkap sehingga membentuk suatu tulisan yang utuh. Permasalahan yang diungkapkan dalam karya ilmiah harus dapat diuji kebenarannya. Yang dimaksud kebenaran di sini adalah kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang bersifat relatif.
2.4     Pengembangannya secara sistematis dan logis
Suatu karya ilmiah ditulis dengan landasan metode ilmiah. Penulisan karya ilmiah harus direncanakan secara sungguh-sungguh dan teliti. Bagian-bagian karya ilmiah disusun secara runtun, sistematis dan logis sehingga tulisan yang dihasilkannya membentuk satu kesatuan  (kohesif) dan kepaduan (koheren).
2.5     Bersifat tidak memihak dan tidak emosional
Aspek yang harus dipertimbangkan dalam penulisan karya ilmiah adalah pikiran dan pengertian yang dikemukakan secara sistematis, logis, dan objektif. Aspek pribadi (personal) dan emosi sedapat mungkin diminimalkan, kalau memungkinkan dihindari. Apabila seseorang penulis dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, untuk kepentingan propaganda, mengungkapkan prasangka dan emosi, walaupun hal itu memiliki fakta, hasilnya menjadi tulisan yang tidak ilmiah lagi. Tulisan seperti ini akan lebih bersifat subjektif dan emosional.
2.6     Ragam bahasa yang digunakan
Umumnya bersifat baku, teratur dan berpola. Bahasa yang digunakan ialah bahasa yang lazim digunakan dibidang pendidikan. Dalam karangan ilmiah misalnya, penulis sering menghindari pemakaian kata aku dan saya. Sebagai penggantinya dipakai kami, penulis ini atau untuk penyebutan pengganti pengarang itu sama sekali ditinggalkan, sehingga kalimat disusun dengan awalan –di. Untaian kaliamat lebih tersusun dan baku, lebih berwibawa dan bergengsi.
2.6.1        Ciri-ciri bahasa baku yaitu :
2.6.1.1      Ada didalam KBBI
2.6.1.2      Bersifat formal
2.6.1.3      Penggunaannya tidak rancu
2.6.1.4      Tidak bersifat kedaerahan

3.         Jenis Karya Ilmiah
Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu :
3.1         karangan Ilmiah,
3.2         karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan
3.3         karangan non ilmiah.
Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feature, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel ,roman, dan, naskah drama. Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda.

4.         Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah
Langkah-langkah dalam penulisan karya ilmiah yaitu :
4.1              Menentukan tema atau topik karya tulis.
4.2              Membatasi topik karya tulis.
4.3              Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
4.4              Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih
4.5              Menyusun kerangka karya tulis.

5.         Sistematik Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.


5.1         Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
5.1.1        Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
5.1.2        Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.
5.1.3        Kata Pengantar
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, dan ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
5.1.4        Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak memerlukan halaman ini.
5.1.5        Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan, sehingga harus mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-masing.
5.1.6        Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
5.2         Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
5.2.1        BAB Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
5.2.2        BAB Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis.
5.2.3        BAB Hasil penelitian  
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
5.2.4        BAB Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
5.3         Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
5.3.1        Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
5.3.2        Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
                
6.      Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
6.1         Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
6.1.1        Kutipan Langsung   
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya(baik kata,ejaan,maupun tanda bacanya).Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, definisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang,ditulis lebih dari tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris,dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik(“…”) dan tanpa perubahan spasi.
6.1.2        Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya. Penulisannya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber  asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

6.2         Catatan Kaki
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan. Catatan kaki sebetulnya bukan untuk mengetahui sumber kutipan, tetapi untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu yang berada diluar pokok pembicaraan, yang perlu diketahui untuk memahami pokok pembicaraan lebih jauh. Sumber catatan kaki dapat berasal dari: buku, majalah, jurnal, makalah, surat kabar maupun pernyataan langsung. Cara penulisanya dengan mencantumkan nama pengarang, judul tulisan, kota dan nama penerbit, tahun terbit serta halaman kutipan. Penulisan sumber kutipan yang muncul berulang kali dapat disingkat dengan beberapa istilah, seperti: ibid., op.cit., dan loc.cit.
6.3         Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam penulisan. Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, nama penerbit.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara - cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
1.         Objektif
2.         Pola berfikir deduktif – induktif
3.         Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1.         Karya tulis
2.         Makalah
3.         Skripsi
4.         Tesis
5.         Disertasi
6.         Laporan hasil penelitian

B.     Saran
Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.






Daftar Pustaka

http: //dentosca.wordpress.com/2011/09/27/tahapan-dalam-menulis-karya-tulis-ilmiah/
Nasution, S. dan Thomas, M. 2004. Buku Penuntun Membuat
              Tesis,skripsi,disertasi,makalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprayetno, Edy, dkk. 2013. Bahasa Indonesia dan Penulisan Karya Ilmiah.
              Bahan Ajar.  Medan: _

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Fisipol Universitas
              Mulawarman. www.pin.or.id. (diakses  1 Desember 2013).

Suki, Asril H, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bahan Ajar. Medan: _

Tidak ada komentar:

Posting Komentar