BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tulisan kali
ini, kami mencoba membahas salah satu konsep yang sangat
penting dalam Teori Matriks, yakni nilai eigen dari suatu matriks. Nilai eigen
memiliki aplikasi yang cukup luas diantaranya untuk penentuan kestabilan suatu
sistem, perhitungan ranking suatu web yang dipakai dalam situs Google, konsep
diagonalisasi matriks, masalah pengenalan wajah (konsep eigenface) dan
lain-lain. Pada bagian ini, saya hanya memperlihatkan bentuk-bentuk matriks
yang dapat dipartisi sehingga memudahkan kita untuk menghitung nilai eigen.
Namun, kami
tetap akan memulai dengan konsep dasar dari nilai eigen.
B.
Rumusan
Masalah
Permasalahan
dalam makalah ini adalah :
1. Apakah
nilai eigen dalam suatu matriks ?
2. Bagaimana
nilai eigen dalam suatu matriks ?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk membantu kita mengetahui apa yang dimaksud dengan nilai eigen dan untuk
membantu kita memahami bagaimana nilai eigen dalam suatu matriks .
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Nilai-nilai Eigen dalam
Suatu Matriks
Apabila
sebuah matriks A yang berukuran n x n dan sebuah vektor x pada
, maka biasanya secara
umum tidak ada hubungan geometris antara vektor x dengan vektor Ax (Gambar
11. 1a). Namun, ada beberapa vektor x tak nol sehingga x dan Ax
merupakan penggandaan satu sama lainnya (Gambar 11. 1b). Vektor-vektor
tersebut muncul secara alami dalam telaah getaran, sistem elektris, genetik,
reaksi kimia, mekanika kuantum, tekanan mekanis, ekonomi dan geometri.


Sekarang
kita akan meninjau ulang beberapa konsep yang telah kita diskusikan dalam
pembelajaran yang lalu untuk dikembangkan lebih lanjut.
Definisi :Misalkan A adalah matriks n x n, maka vektor x yang tidak nol di Rn
disebut vektor eigen (eigen vector) dari A jika Ax adalah
kelipatan skalar dari x, yaitu
Ax
= λx
untuk
suatu skalar λ. Skalar λ dinamakan nilai eigen (eigen value) dari
A dan x disebut suatu vektor eigen (eigen vector) dari a
yang berpadanan dengan λ.
Contoh :

sebab Ax adalah
kelipatan dari x, yaitu :
![]() |
Dalam hal ini λ = 3
adalah nilai eigen dari matriks A.
Contoh :
Diketahui matriks 


adalah vektor-vektor
eigen dari matriks P, sebab


Nilai-nilai eigen dari
matriks P adalah λ1 = 2 dan λ2 = 1.
B. Persamaan Karakteristik
Untuk
mencari nilai eigen dari matriks A yang berukuran n x n, maka kita perlu
memperhatikan kembali definisi vektor eigen dan nilai eigen, yaitu Ax = λx.
Bentuk ini dapat kita tulis sebagai berikut:

Supaya
λ menjadi nilai eigen, maka harus ada penyelesaian yang tidak nol dari
persamaan (1) ini. Menurut teorema dalam bahasan sebelumnya, maka persamaan (1)
akan mempunyai penyelesaian tak nol (mempunyai penyelesaian non trivial) jika
dan hanya jika:
det
(λ I – A) = 0
Definisi
: Persamaan det (λ I – A)
= 0 dengan λ sebagai variabel disebut persamaan karakteristik dari
matriks A. Akar-akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen (nilai-nilai
karakteristik) dari matriks A. Det (λ I – A) ≡ f(λ) yaitu berupa polinom dalam
λ yang dinamakan polinom karakteristik.
Dari
pemahaman definisi di atas, jelas bahwa jika A adalah matriks n x n, maka
persamaan karakteristik dari matriks A mempunyai derajat n dengan bentuk
det (λ I – A) = f(λ)
= a0 + a1x1 + a2x2 + … + an - 1xn - 1 + anxn = 0
Menurut teorema dasar
aljabar kita dapatkan bahwa persamaan karakteristik tersebut mempunyai paling
banyak n penyelesaian yang berbeda (Ingat metode Horner dan persamaan pangkat
tinggi). Jadi, suatu matriks yang berukuran n x n paling banyak mempunyai
n-nilai eigen yang berbeda. Setelah kita memperhatikan uraian di atas, tentunya
para pembaca berharap untuk meninjau ulang Contoh 11. 1 atau Contoh 11. 2 di
atas sehingga kita mendapatkan nilai-nilai eigen dari matriks 2 x 2 dengan
menyelesaikan persamaan karakteristiknya.
Contoh :
Carilah nilai-nilai
eigen dari matriks 

Penyelesaian:
Polinom karakteristik
dari matriks Q adalah


= λ2 - 3λ + 2
dan persamaan karakteristik dari matriks Q
adalah
λ2 - 3λ + 2 = 0
Penyelesaian dari persamaan ini adalah λ1 = 1
dan λ2 = 2.
Jadi, nilai-nilai eigen dari matriks Q adalah 1
dan 2
Contoh :
Diketahui untuk 

Carilah:
a) Persamaan karakteristik dari matriks A
b) Nilai-nilai eigen
dari matriks A
Penyelesaian:
a) Persamaan karakteristik dari matriks A adalah

atau det (A - λ I) =
det 


(4 – λ) (1 – λ)2 + 2(1 – λ) = 0
(4 – λ) (1 – 2λ + λ2) +(2 – 2λ) = 0
λ3 - 6λ2 + 11 λ - 6 = 0
b) Untuk mencari nilai-nilai eigen dari matriks
A harus mencari akar-akar atau nilai-nilai λ yang memenuhi persamaan pangkat
tiga:
λ3 - 6λ2 + 11 λ - 6 = 0
……………………....................…. (2)
Untuk
menyelesaikan persamaan ini, kita perlu terlebih dahulu memahami persamaan
pangkat tinggi dengan akar-akar bulat. Untuk itu tentunya kita masih ingat
bahwa secara sederhana dapat memanfaatkan kenyataan tentang semua penyelesaian
bilangan bulat (jika himpunan penyelesaian ≠ 0) dari
persamaan polinom dengan koefisien-koefisien bilangan bulat.

-
harus atau pasti merupakan pembagi dari suku konstanta a0. Jadi,
penyelesaian-penyelesaian bilangan bulat yang mungkin dari persamaan (2) adalah
pembagipembagi dari 6, yaitu 1, 2, 3, dan 6. Selanjutnya substitusikan
nilai-nilai ini berturut-turut pada persamaan (2) sehingga kita dapatkan
akar-akarnya, dan tentunya memerlukan bantuan teorema sisa atau metode horner
untuk persamaan pangkat tinggi. Dalam hal ini λ = 1 memenuhi persamaan (2),
sebab 13 – 6 . 12 +11 . 1 – 6 = 0.
-
Sebagai akibatnya (λ – 1) haruslah merupakan factor dari ruas kiri persamaan (2).
Dengan bantuan teorema sisa, yaitu membagi persamaan (2) oleh (x – 1) kita
dapatkan dua nilai λ lainnya, yaitu λ2 = 2 dan λ3 = 3, sehingga akar dari
persamaan (2), yaitu λ1 = 1, λ2 = 2, dan λ3 = 3 adalah nilai-nilai eigen dari
matriks A.
-
Untuk menyelesaikan persamaan (2) dapat pula dilakukan dengan bantuan metode
Horner, dengan langkah pertama sema seperti di atas yaitu sampai mendapatkan λ1
= 1 dan langkah berikutnya sebagai berikut:

(λ – 1) (λ2 - 5λ + 6) = 0
(λ – 1) (λ – 2) (λ - 3) = 0
λ1 = 1, λ2 = 2, dan λ3 = 3
adalah nilai-nilai
eigen dari matriks A.
Contoh : Carilah nilai-nilai
eigen dari matriks 

Penyelesaian:
Seperti kedua contoh di atas, maka persamaan
karakteristik dari matrik T adalah
Det (A - λ I) = det 


(nilai-nilai eigennya
adalah bilangan imajiner).
Karena
nilai-nilai eigen dari matriks T adalah bilangan imajiner, sedangkan menurut
definisi λ adalah skalar atau bilangan real. Maka matriks T tidak mempunyai
nilai eigen.
Catatan:
Dari contoh 1. 5 kita
mendapatkan nilai-nilai eigen kompleks dari matriks yang real. Hal ini akan
membawa kita untuk meninjau kemungkinan ruang-ruang vektor kompleks, yaitu
ruang-ruang vektor dengan skalar-skalarnya nilai kompleks. Diskusi kita untuk
ruang-ruang vektor kompleks dengan nilai-nilai eigen kompleks akan dijumpai
dalam kesempatan lain. Dalam kesempatan sekarang akan dibatasi pada
contoh-contoh dengan nilai eigen yang real.
Sekarang kita
perhatikan teorema berikut yang merupakan ikhtisar dari hasil-hasil yang telah
diperoleh melalui diskusi materi pembelajaran di atas.
Teorema 1.1. Jika A adalah suatu matriks n x n dan λ adalah suatu bilangan real,
maka pernyataan-pernyataan berikut ini adalah ekuivalen
(a) λ adalah
nilai-nilai eigen dari matriks A.
(b) Sistem persamaan
(λ I – A)x = 0 mempunyai penyelesaian tak trivial (non
trivial).
(c) Ada vektor x yang
tidak nol dalam
sedemikian sehingga Ax = λx.

(d) λ adalah suatu
penyelesaian real dari persamaan karakteristik det (λ I – A) = 0
Bukti:
Kita akan memperlihatkan
bahwa (a), (b), (c), dan (d) ekuivalen satu sama lainnya dengan membuktikan
urutan implikasi (a)
(b)
(c)
(d)
(a).




(a)
(b). Karena λ adalah
nilai-nilai eigen dari matriks A, maka menurut definisi nilai eigen berlaku: Ax
= λx dengan x tak nol.



Karena
x tak nol maka sistem persamaan linear homogen (λ I – A)x = 0 Harus mempunyai
penyelesaian non-trivial.
(b)
(c). Karena (λ I – A)x = 0 maka



(b)
(d). Karena Ax
= λ x



Karena
ada x tidak nol, maka sistem persamaan linear homogen (λ I – A) x = 0 haruslah
det (λ I – A) = 0 dengan λ adalah suatu penyelesaian realnya.
(d)
(a). Karena λ adalah
penyelesaian real dari persamaan det (λ I – A) = 0, maka λ adalah penyelesaian
dari persamaan karakteristik det (λ I – A) = 0 atau dengan kata lain λ adalah
nilai eigen dari matriks A.

BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Jika A matriks m n, maka vektor x yang tidak nol di Rn disebut vektor
eigen (eigen vector) dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x,
yaitu Ax = λ x untuk suatu skalar λ. Skalar λ dinamakan nilai eigen (eigen
value) dari A.
2. Persamaan det (λ I – A) = 0
dengan λ sebagai variabel disebut persamaan karakteristik dari matriks A.
Akar-akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai
eigen (nilai-nilai karakteristik) dari matriks A. Det(λ I – A) ≡ f(λ) yaitu berupa polinom
dalam λ yang dinamakan polinom karakteristik.
3. Jika A adalah suatu matriks n n
dan λ adalah suatu bilangan real, maka pernyataan-pernyataan berikut ini adalah
ekuivalen
(a) λ adalah nilai-nilai eigen dari matriks A.
(b) Sistem persamaan (λ I – A)x = 0 mempunyai penyelesaian tak trivial
(non trivial).
(c) Ada vektor x yang tidak nol dalam Rn sedemikian sehingga Ax = λx.
(d) λ adalah suatu penyelesaian real dari persamaan karakteristik det
(λ I – A) = 0
B.
Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran
bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih
baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi
referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, H. dan P, Silaban . 1991, Aljabar Linier Elementer. Edisi ketiga .
Penerbit Erlangga. Jakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar