Matematika

Makalah tentang Operasi Bilangan

Jumat, 12 Desember 2014

Makalah tentang Perkembangan masa remaja


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua.Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1.      Apakah tugas-tugas perkembangan remaja secara umum ?
2.      Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan ?
3.      Apakah masalah-masalah yang terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja ?
4.      Apakah upaya untuk menumbuh kembangkan tugas-tugas perkembangan remaja ?

C. Tujuan Penulisan
1.         Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja secara umum
2.         Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas  perkembangan remaja
3.         Untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja
4.         Untuk mengetahui upaya untuk menumbuh kembangkan tugas-tugas perkembangan remaja

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca khususnya para calon pendidik memiliki dan mengerti akan wawasan yang utuh, komprehensif dan mendalam tentang tugas-tugas perkembangan remaja itu sendiri sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pendidikan yang real di keluarga, sekolah dan masyarakat pada umumnya.

E. Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini,untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,kami mempergunakan metode studi pustaka.Metode studi pustaka atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku dan berbagai sumber artikel di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian ini.


BAB II
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

A. Pengertian Tugas - Tugas Perkembangan
            Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus di selesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab, kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada kehidupan fase berikutnya. Sebaliknya, keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.
            Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori tugas-tugas perkembangan adalah Robert J. Havighust (Hurlock, 1990). Dia mengatakan bahwa tugas-tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan tersebut diantaranya muncul sebagai sebab akibat kematangan fisik, sedangkan yang lain berkembang karena adanya aspirasi budaya, sementara yang lain tumbuh dan berkembang karena  nilai-nilai dan aspirasi individu.
            Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.      Memberikan motivasi kepada setiap individu unuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3.      Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami hambatan. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial. Setidaknya ada tiga macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan yaitu sebagai berikut:
1.      Harapan- harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2.      Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3.      Adanya krisis yang dialami individu kareana melewati satu lingkaran ke lingkaran yang lain.
R.J. Havighurst dalam salah satu bukunya mengistilahkan dengan Developmental Task, tugas-tugas perkembangan diartikannya sebagai suatu tugas yang timbul pada suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan seseorang. Arti tugas-tugas perkembangan, lebih lanjut dapat dikongritkan sebagai berikut :
1.         Tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh masyarakat dan lingkungan lain terhadap seseorang dalam usia-usia tertentu. Arti ini mengandung makna :
-       Dari segi orangtua : Orang dewasa dapat mengetahui hal-hal apa yang harus diajarkan kepada anak.
-       Dari segi anak : Sadar menuju kedewasaannya.
2.         Tugas-tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi seseorang tentang apa dan bagaimana yang diharapakan dari padanya pada masa yang akan datang. Arti ini mengandung makna :
-       Dari segi pendidik : Dapat mengetahui hal-hal bagaimana yang diharapkan, dikuasai oleh anak didiknya.
-       Dari segi warga didik : Dapat memandang jauh ke depan sehingga mengetahui bahwa dalam masa dewasa dan masa tuanya kelak terdapat tugas-tugas perkembangan yang menuntut untuk dikuasainya sehingga kelak ia dapat hidup lebih baik.

B. Jenis-Jenis Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Havighurst (Harlock, 1990), ada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu sebagai beriku :
1.      Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
a.       Hakikat tugas
Mempelajari peran anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa diantara orang dewasa, dan belajar memimpin tanpa menekan orang lain.
b.      Dasar biologis
Secara biologis, manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan.Kematangan seksual dicapai selama masa remaja.Daya tarik seksual menjadi suatu kebutuhan yang dominan dalam kehidupan remaja.Hubungan social dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai.
c.       Dasar psikologis
Dalam kelompok sejenis, remaja belajar untuk bertingkah laku sebagaimana orang dewasa. Adapun dalam kelompok lain jenis, remaja belajar menguasai keterampilan social. Remaja puri umumnya lebih cepat matang dari pada remaja putra dan cenderung lebih tertarik kepada remaja putra yang usianya beberapa tahun lebih tua. Kecenderungan seperti ini akan berlangsung sampai mereka kuliah di perguruan tinggi. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembanagan akan membawa penyesuaian sosial yang lebih baik sepanjang kehidupannya.
2.      Mencapai peran sosial pria dan wanita
a.       Hakikat tugas
Mempelajari peran sosial sesuai dengan jenis kelaminnya sebagai pria atau wanita.
b.      Dasar biologis
Ditinjau dari kekuatan fisik, remaj putri menjadi orang yang paling lemah dibandingkan dengan remaja putra. Namun, remaja putri memiliki kekuatan lain.
c.       Dasar psikologis
Peranan sosial pria dan wanita memang berbeda.Remaja putra perlu menerima peranan sebagai seorang pria dan remaja putri perlu menerima peranan sebagai seorang wanita.Meskipun demikian, sering terjadi kesulitan pada remaja putri, kadang-kadang cenderung lebih mengutamakan ketertarikannya kepada karier, cenderung mengagumi ayah dan kakaknya, serta ingin bebas dari perana sosialnya sebagai istri atau ibu yang memerlukan dukungan suami.

3.      Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
a.       Hakikat tugas
Menjadi bangga atau sekurang-kurangnya toleran dengan kondisi fisiknya sendiri, menjaga dan melindungi, serta menggunakannya secara efekif.
b.      Dasar biologis
Perkembangan remaja diseratai dengan pertumbunhan fisik dan seksual.Laju pertumbuhan tubuh gadis lebih cepat apabila dibandingkan dengan pemuda.Waktunya kini tiba bagi si remaja untuk mempelajari bagaimana jadinya fisiknya kelak, menjadi tinggi, pendek, besar atau kurus.Umumnya gadis yang berusia 15 sampai 16 tahun, tubuhnya mencapai bentuk akhir. Adapun pada pemuda keadaan ini akan dicapai sekitar usia 18 tahun.
c.       Dasar psikologis
Terjadinya perubahan bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan sikap dan minat remaja.Remaja suka memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialaminya sendiri.Remaja putri lebih suka berdandan dan berhias untuk menarik lawan jenisnya mana kala dia sudah mulai menstruasi.
4.      Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
a.       Hakikat tugas
Membebaskan sifat kekanak-kanakan yang selalu menggantungkan diri kepada orang tua, mengembangkan sikap perasaan tertentu kepada orang tua tanpa menggantungkan diri padanya, dan mengembangkan sikap hormat kepada orang dewasa tanpa menggantungkan diri padanya.
b.      Dasar biologis
Kematangan seksual individu. Individu yang tidak memperoleh kepuasan didalam keluarganya akan keluar untuk membangun ikatan emosional dengan teman sebaya. Ini bias berlangsung tanpa mengubah ikatan emosional yang meningkat terhadap orang tua.
c.       Dasar psikologis
Pada masa ini, remaja mengalami sikap ambivalen terhadap orang tuanya.Remaja ingin bebas, namun dirasa bahwa dunia dewasa itu cukup rumit dan asing baginya.Dalam keadaan semacam ini, remaja masih mengharapkan perlindungan orang tua, sebaliknya orang tua menginginkan anaknya berkembang menjadi lebih dewasa.Keadaan inilah yang menjadikan remaja sering memberontak pada otoritas orang tua. Guru adalah salah satu tempat bertumpu. Disinilah peranan guru cukup besar dalam rangka proses penyapihan psikologis remaja. Kegagalan dalam melaksanakan tugas cenderung dapat diasosiasikan dengan kegagalan dalam membina hubungan yang bersifat dewasa dengan teman sebaya.
5.      Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
a.       Hakikat tugas
Merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri.
b.      Dasar biologis
Tidak ada dasar biologis yang berarti untuk pelaksanaan tugas ini, meskipun kekuatan dan keterampilan fisik sangat bermanfaat untuk mencapai tugas ini.
c.       Dasar psikologis
Berkaitan erat dengan hasrat untuk berdiri sendiri.
6.      Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
a.       Hakikat tugas
Memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan serta mempersiapkan pekerjaan.
b.      Dasar biologis
Ukuran dan kekuatan badan pada sekitar usia 18 tahun sudah cukup kuat dan tangkas untuk memiliki dan menyiapkan diri memperoleh lapangan pekerjaan.
c.       Dasar psikologis
Dari hasil penelitian mengenai minat dikalangan remaja, ternyata pada kaum remaja berusia 16-19 tahun, minat utamanya tertuju kepada pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan. Sebenarnya prestasi siswa disekolah, tentang apa yang dicita-citakannya, kemana akan melanjutkan pendidikannya, secara samar-samar dapat menjadi gambaran tentang lapangan pekerjaan yang diminatinya.
7.      Persiapan untuk memasuki kehidupan berkeluarga
a.       Hakikat tugas
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan berkeluarga.Khususnya untuk remaja putri termasuk didalamnya kesiapan untuk mempunyai anak.
b.      Dasar biologis
Kematangan seksual yang normal yang menumbuhkan ketertarikan antar jenis kelamin.
c.       Dasar psikologis
Sikap remaja terhadap perkawinan sangat bervariasi.Ada yang menunjukkan rasa takut, tetapi ada yang menunjukkan sikap bahwa perkawinan justru merupakan suatu kebahagiaan hidup.
8.      Mengembangkan keterampilan intelektual dana konsep yang penting untuk kompetisi kewarganegaraan
a.       Hakikat tugas
Mengembangkan konsep tentang hukum, politik,ekonomi, dan kemasyarakatan.
b.      Dasar biologis
Pada usia 14 tahun, system saaraf dan oak telah mencapai tahap ukuran kedewasaan.
c.       Dasar psikologis
Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang cukup besar dan perbedaan individu dalam perkembangan kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan perbedaan dalam penguasaan bahasa, pemaknaan, perolehan konsep-konsep, minat dan moivasi.
9.      Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
a.       Hakikat tugas
Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dan mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat dalam bertingkah laku.
b.      Dasar biologis
Tugas ini tidak terlalu menuntut dasar biologis.Tugas ini berkaitan erat dengan pengaruh masyarakat terhadap individu, kecuali jika menerima adanya insting sosial pada manusia atau memandang bagus tiingkah laku remaja merupakan sublimasi dari dorongan seksual.
c.       Dasar psikologis
Proses untuk mengikatkan diri individu kepada kelompok sosialnya telah berlangsung sejak individu dilahirkan. Sejak kecil anak diminta untuk belajar menjaga hubungan baik dengan kelompok, berpartisipasi sebagai anggota kelompok sebaya, dan belajar bagaimana caranya berbuat sesuatu untuk kelompokya.Ini berlangsung sampai dengan individu itu mencapai fase remaja.
10.  Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku
a.       Hakikat tugas
Membentuk suatu himpunan nilai-nilai sehingga memungkinkan remaja mengembangkan dan merealisasikan nilai-nilai, mendefenisikan posisi individu dalam hubungannya dengan individu lain, dan memegang suatu gambaran dunia dan suatu nilai untuk kepentingan hubungan dengan undividu lain.
b.      Dasar psikologis
Banyak remaja yang menaruh perhatian pada problem filosofis dan agama.Ini diperoleh remaja melalui identifikasi dan imitasi pribadi ataupun penalaran dan analisis tentang nilai.
Tugas-tugas perkembangan remaja dikemukakan Karl C. Garisson, membagi dalam enam kelompok, yang rinciannya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.    Menerima keadaan jasmani
2.    Menerima hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya antara dua jenis kelamin.
3.    Menerima keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya.
4.    Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5.    Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang bersangkutan dengan ekonomi keuangan.
6.    Mendapat perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup.

C. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan  Kehidupan Berkeluarga

Secara teoritis, masa remaja dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pertama adalah pubertas dan fase kedua adalah adolesens. Fase pertama menitikberatkan pada perkembangan fisik dan seksual, serta pengarruhnya terhadap gejala-gejala psikososialnya. Sedangkan fase kedua menitikberatkan pada aspek-aspek nilai-nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan (Siti Rahayu Haditono,1991).

Berdasarkan pada pembagian masa remaja kedalam dua fase tersebut, pembahasan tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga menitikberatkan pada masa remaja fase kedua yaitu fase adolesens.Pada fase ini, tugas perkembangan yang berkaitan dengan kehidupan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan harus dapat diselesaikan dengan baik meskipun dirasakan sangat berat. Ini cukup beralasan karena selama tahun pertama dan keedua perkawinan, pasangan muda harus melakukan penyesuaian diri satu sama lain terhadap anggota keluarga masing-masing. Sementara itu ketegangan emosional masih sering timbul pada mereka.
Dari sekian banyak masalah penyesuaian diri dalam kehidupan berkeluarga atau perkawinan, ada empat unsur utama yang paling penting bagi kebahagiaan perkawinan yaitu:
1.      Penyesuaian dengan pasangan
2.      Penyesuaian seksual
3.      Penyesuaian keuangan, dan
4.      Penyesuaian dengan pihak keluarga masing-masing.
Berkaitan dengan empat penyesuaian diri remaja dalam kehidupan berkeluarga dan perkawinan, ada sejumlah faktor yang memengaruhinya,yaitu:
1.      Faktor yang memengaruhi penyesuaian terhadap pasangan ialah konsep tentang pasangan yang ideal, pemenuhan kebutuhan, kesamaaan latar belakang, minat, kepentingan bersama,kepuasan nilai, konsep peran, dan perubahan dalam pola hidup.
2.      Faktor penting yang memengaruhi penyesuaian seksual ialah perilaku seksual, pengalaman seksual masa lalu, dorongan seksual, pengalaman seksual marital awal, serta sikap terrhadap penggunaan alat kontrasepsi.
3.      Faktor yang memengaruhi penyesuaian diri dengan pihak keluarga pasangan ialah seterotipe tradisional, keinginan untuk mandiri, fanitisme keluarga, mobilitas sosial, anggota keluarga berusia lanjut, dan bantuan keuangan untuk keluarga pasangan.
Masih dalam konteks penyesuaian diri dalam kehiduapan berkeluarga dan perkawinan, ada sejumlah kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan berkeluarga dan pekawinan, yaitu:
1.      Kebahagian pasanagan suami istri
2.      Hubungan yang baik antara anak dan orang tua
3.      Penyesuaian yang baik dari anak-anak
4.      Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat
5.      Kebersamaan
6.      Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan, dan
7.      Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan.

D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Dalam   
 Penyelenggaraan Pendidikan
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.      Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain.
2.      Apabila ada remaja putra atau putri betingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima perannya sebagai wanita.
3.      Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
4.      Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat unuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama petugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konseelor sekolah.
Tugas-tugas perkembangan lebih banyak terdapat pada remaja akhir, usaha sipendidik/guru dalam hal ini adalah :
1.      Menginformasikan bahwa tinggi, bentuk, porsi tubuh seseorang adalah suatu takdir, namun dapat diperbaiki dengan jalan melakukan kegiatan olahraga,kepada wanita disarankan agar selalu berhias dan memelihara kesehatan.
2.      Menggunakan teknik/metode kelompok kerja atau kelompok belajar atau kelompok sosial lainnya sebagai pelatihan/bergaul dengan teman lawan jenis untuk persiapan kelanjutan hidup berkeluarga.
3.      Memberikan tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang meminta tanggungjawab pribadi dan tidak tergantung dari orang-orang dewasa.
4.      Disarankan kepada orangtua tidak terlalu memanjakan anak sebab berakibat sukar bagi si anak untuk melepaskan ketergantungan kepada orangtua untuk belajar hidup mandiri.
5.      Begitu juga pendidik yang bersifat otoriter, kurang menguntungkan bagi anak dalam mengembangkan hubungan sosialnya dan berdampak terhambatnya tugas-tugas perkembangan yang harus dilaksanaknnya.
                                                                                                          

















BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan remaja yang meliputi tugas kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi masyarakat yang sangat kompleks.
Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka.Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah kami ini masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penempatan bahasa. Maka dari  itu kami mohon sudi kiranya pembaca untuk memberikan masukan, informasi dan kritikan yang membangun untuk kesuksesan kami dalam penyusunan makalah-makalah kami berikutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. dan Mohammad Asrori. 2011.  Psikologi Remaja
                    Perkembangan Peserta Didik . Jakarta : PT Bumi Aksara .
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan . Jakarta : Erlangga .

Suki, Asril H, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bahan Ajar. Medan: _

                                                                          
                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar