BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah
Remaja
merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah
baya dan masa tua.Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik
dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati
dengan berbagai kesulitan.Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa
fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui
tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh
remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah
persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Ada
hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam
kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari
segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan
perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial,
religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan”
bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Dalam
tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai
tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas
perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tugas-tugas perkembangan remaja secara
umum ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan ?
3. Apakah masalah-masalah yang terkait dengan
pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja ?
4. Apakah upaya untuk menumbuh kembangkan tugas-tugas perkembangan
remaja ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan
remaja secara umum
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja
3.
Untuk mengetahui masalah-masalah yang
terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja
4.
Untuk mengetahui upaya untuk menumbuh kembangkan tugas-tugas perkembangan
remaja
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para
pembaca khususnya para calon pendidik memiliki dan mengerti akan wawasan yang
utuh, komprehensif dan mendalam tentang tugas-tugas
perkembangan remaja itu sendiri sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan
pendidikan yang real di keluarga, sekolah dan masyarakat pada umumnya.
E.
Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini,untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,kami
mempergunakan metode studi pustaka.Metode studi pustaka atau literatur ini
dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang bersumber
dari buku-buku dan berbagai sumber artikel di internet yang menurut kami dapat mendukung
penelitian ini.
BAB
II
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN REMAJA
A. Pengertian Tugas - Tugas Perkembangan
Setiap individu
tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode
atau fase-fase perkembangan. Setiap
fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus di
selesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab,
kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat
tidak baik pada kehidupan fase berikutnya. Sebaliknya, keberhasilan dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.
Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori
tugas-tugas perkembangan adalah Robert J. Havighust (Hurlock, 1990). Dia
mengatakan bahwa tugas-tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat
atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil
akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan
tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas
perkembangan tersebut diantaranya muncul sebagai sebab akibat kematangan fisik,
sedangkan yang lain berkembang karena adanya aspirasi budaya, sementara yang
lain tumbuh dan berkembang karena
nilai-nilai dan aspirasi individu.
Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang
sangat bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.
Memberikan motivasi kepada setiap
individu unuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok social pada usia
tertentu sepanjang kehidupannya.
3.
Menunjukkan kepada setiap individu
tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari
mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas
perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami
hambatan. Tidak dapat
diselesaikannya dengan baik suatu tugas perkembangan dapat menjadi suatu bahaya
potensial. Setidaknya ada
tiga macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan
yaitu sebagai berikut:
1. Harapan-
harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan
perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi
tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai
tugas-tugas tertentu.
3. Adanya
krisis yang dialami individu kareana melewati satu lingkaran ke lingkaran yang
lain.
R.J. Havighurst dalam salah satu bukunya mengistilahkan
dengan Developmental Task, tugas-tugas perkembangan diartikannya sebagai suatu
tugas yang timbul pada suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan
seseorang. Arti tugas-tugas perkembangan, lebih lanjut dapat dikongritkan
sebagai berikut :
1.
Tugas-tugas
perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan
memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh masyarakat dan lingkungan lain
terhadap seseorang dalam usia-usia tertentu. Arti ini mengandung makna :
-
Dari segi orangtua : Orang dewasa dapat mengetahui hal-hal apa yang harus
diajarkan kepada anak.
-
Dari segi anak : Sadar menuju kedewasaannya.
2.
Tugas-tugas
perkembangan merupakan petunjuk bagi seseorang tentang apa dan bagaimana yang
diharapakan dari padanya pada masa yang akan datang. Arti ini mengandung makna
:
-
Dari segi pendidik : Dapat mengetahui hal-hal bagaimana yang diharapkan,
dikuasai oleh anak didiknya.
-
Dari segi warga didik : Dapat memandang jauh ke depan sehingga mengetahui bahwa
dalam masa dewasa dan masa tuanya kelak terdapat tugas-tugas perkembangan yang
menuntut untuk dikuasainya sehingga kelak ia dapat hidup lebih baik.
B. Jenis-Jenis Tugas
Perkembangan Remaja
Menurut
Havighurst (Harlock, 1990), ada sejumlah tugas perkembangan yang harus
diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu sebagai beriku :
1.
Mencapai hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
a. Hakikat
tugas
Mempelajari peran anak perempuan sebagai
wanita dan anak laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa diantara orang dewasa,
dan belajar memimpin tanpa menekan orang lain.
b. Dasar
biologis
Secara biologis, manusia terbagi menjadi
dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan.Kematangan seksual dicapai selama masa
remaja.Daya tarik seksual menjadi suatu kebutuhan yang dominan dalam kehidupan
remaja.Hubungan social dipengaruhi oleh kematangan fisik yang telah dicapai.
c. Dasar
psikologis
Dalam kelompok sejenis, remaja belajar
untuk bertingkah laku sebagaimana orang dewasa. Adapun dalam kelompok lain
jenis, remaja belajar menguasai keterampilan social. Remaja puri umumnya lebih
cepat matang dari pada remaja putra dan cenderung lebih tertarik kepada remaja
putra yang usianya beberapa tahun lebih tua. Kecenderungan seperti ini akan
berlangsung sampai mereka kuliah di perguruan tinggi. Keberhasilan dalam
melaksanakan tugas perkembanagan akan membawa penyesuaian sosial yang lebih
baik sepanjang kehidupannya.
2.
Mencapai peran sosial pria dan wanita
a. Hakikat
tugas
Mempelajari peran sosial sesuai dengan
jenis kelaminnya sebagai pria atau wanita.
b. Dasar
biologis
Ditinjau dari kekuatan fisik, remaj
putri menjadi orang yang paling lemah dibandingkan dengan remaja putra. Namun,
remaja putri memiliki kekuatan lain.
c. Dasar
psikologis
Peranan sosial pria dan wanita memang
berbeda.Remaja putra perlu menerima peranan sebagai seorang pria dan remaja
putri perlu menerima peranan sebagai seorang wanita.Meskipun demikian, sering
terjadi kesulitan pada remaja putri, kadang-kadang cenderung lebih mengutamakan
ketertarikannya kepada karier, cenderung mengagumi ayah dan kakaknya, serta
ingin bebas dari perana sosialnya sebagai istri atau ibu yang memerlukan
dukungan suami.
3.
Menerima keadaan fisiknya dan
menggunakannya secara efektif
a. Hakikat
tugas
Menjadi bangga atau sekurang-kurangnya
toleran dengan kondisi fisiknya sendiri, menjaga dan melindungi, serta
menggunakannya secara efekif.
b. Dasar
biologis
Perkembangan remaja diseratai dengan
pertumbunhan fisik dan seksual.Laju pertumbuhan tubuh gadis lebih cepat apabila
dibandingkan dengan pemuda.Waktunya kini tiba bagi si remaja untuk mempelajari
bagaimana jadinya fisiknya kelak, menjadi tinggi, pendek, besar atau
kurus.Umumnya gadis yang berusia 15 sampai 16 tahun, tubuhnya mencapai bentuk
akhir. Adapun pada pemuda keadaan ini akan dicapai sekitar usia 18 tahun.
c. Dasar
psikologis
Terjadinya perubahan bentuk tubuh yang
disertai dengan perubahan sikap dan minat remaja.Remaja suka memperhatikan
perubahan tubuh yang sedang dialaminya sendiri.Remaja putri lebih suka
berdandan dan berhias untuk menarik lawan jenisnya mana kala dia sudah mulai
menstruasi.
4.
Mencari kemandirian emosional dari orang
tua dan orang-orang dewasa lainnya
a. Hakikat
tugas
Membebaskan sifat kekanak-kanakan yang
selalu menggantungkan diri kepada orang tua, mengembangkan sikap perasaan
tertentu kepada orang tua tanpa menggantungkan diri padanya, dan mengembangkan
sikap hormat kepada orang dewasa tanpa menggantungkan diri padanya.
b. Dasar
biologis
Kematangan seksual individu. Individu
yang tidak memperoleh kepuasan didalam keluarganya akan keluar untuk membangun
ikatan emosional dengan teman sebaya. Ini bias berlangsung tanpa mengubah
ikatan emosional yang meningkat terhadap orang tua.
c. Dasar
psikologis
Pada masa ini, remaja mengalami sikap
ambivalen terhadap orang tuanya.Remaja ingin bebas, namun dirasa bahwa dunia
dewasa itu cukup rumit dan asing baginya.Dalam keadaan semacam ini, remaja
masih mengharapkan perlindungan orang tua, sebaliknya orang tua menginginkan
anaknya berkembang menjadi lebih dewasa.Keadaan inilah yang menjadikan remaja
sering memberontak pada otoritas orang tua. Guru adalah salah satu tempat
bertumpu. Disinilah peranan guru cukup besar dalam rangka proses penyapihan
psikologis remaja. Kegagalan dalam melaksanakan tugas cenderung dapat
diasosiasikan dengan kegagalan dalam membina hubungan yang bersifat dewasa
dengan teman sebaya.
5.
Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
a. Hakikat
tugas
Merasakan kemampuan membangun kehidupan
sendiri.
b. Dasar
biologis
Tidak ada dasar biologis yang berarti
untuk pelaksanaan tugas ini, meskipun kekuatan dan keterampilan fisik sangat
bermanfaat untuk mencapai tugas ini.
c. Dasar
psikologis
Berkaitan erat dengan hasrat untuk
berdiri sendiri.
6.
Memilih dan menyiapkan lapangan
pekerjaan
a. Hakikat
tugas
Memilih pekerjaan yang memerlukan
kemampuan serta mempersiapkan pekerjaan.
b. Dasar
biologis
Ukuran dan kekuatan badan pada sekitar
usia 18 tahun sudah cukup kuat dan tangkas untuk memiliki dan menyiapkan diri
memperoleh lapangan pekerjaan.
c. Dasar
psikologis
Dari hasil penelitian mengenai minat
dikalangan remaja, ternyata pada kaum remaja berusia 16-19 tahun, minat
utamanya tertuju kepada pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
Sebenarnya prestasi siswa disekolah, tentang apa yang dicita-citakannya, kemana
akan melanjutkan pendidikannya, secara samar-samar dapat menjadi gambaran
tentang lapangan pekerjaan yang diminatinya.
7.
Persiapan untuk memasuki kehidupan
berkeluarga
a. Hakikat
tugas
Mengembangkan sikap yang positif
terhadap kehidupan berkeluarga.Khususnya untuk remaja putri termasuk didalamnya
kesiapan untuk mempunyai anak.
b. Dasar
biologis
Kematangan seksual yang normal yang
menumbuhkan ketertarikan antar jenis kelamin.
c. Dasar
psikologis
Sikap remaja terhadap perkawinan sangat
bervariasi.Ada yang menunjukkan rasa takut, tetapi ada yang menunjukkan sikap
bahwa perkawinan justru merupakan suatu kebahagiaan hidup.
8.
Mengembangkan keterampilan intelektual
dana konsep yang penting untuk kompetisi kewarganegaraan
a. Hakikat
tugas
Mengembangkan konsep tentang hukum,
politik,ekonomi, dan kemasyarakatan.
b. Dasar
biologis
Pada usia 14 tahun, system saaraf dan
oak telah mencapai tahap ukuran kedewasaan.
c. Dasar
psikologis
Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang
cukup besar dan perbedaan individu dalam perkembangan kejiwaan yang sangat erat
hubungannya dengan perbedaan dalam penguasaan bahasa, pemaknaan, perolehan
konsep-konsep, minat dan moivasi.
9.
Mencapai dan mengharapkan tingkah laku
sosial yang bertanggung jawab
a. Hakikat
tugas
Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dan mampu menjunjung nilai-nilai
masyarakat dalam bertingkah laku.
b. Dasar
biologis
Tugas ini tidak terlalu menuntut dasar
biologis.Tugas ini berkaitan erat dengan pengaruh masyarakat terhadap individu,
kecuali jika menerima adanya insting sosial pada manusia atau memandang bagus
tiingkah laku remaja merupakan sublimasi dari dorongan seksual.
c. Dasar
psikologis
Proses untuk mengikatkan diri individu
kepada kelompok sosialnya telah berlangsung sejak individu dilahirkan. Sejak
kecil anak diminta untuk belajar menjaga hubungan baik dengan kelompok,
berpartisipasi sebagai anggota kelompok sebaya, dan belajar bagaimana caranya
berbuat sesuatu untuk kelompokya.Ini berlangsung sampai dengan individu itu
mencapai fase remaja.
10.
Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai
dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku
a. Hakikat
tugas
Membentuk suatu himpunan nilai-nilai
sehingga memungkinkan remaja mengembangkan dan merealisasikan nilai-nilai,
mendefenisikan posisi individu dalam hubungannya dengan individu lain, dan
memegang suatu gambaran dunia dan suatu nilai untuk kepentingan hubungan dengan
undividu lain.
b. Dasar
psikologis
Banyak remaja yang menaruh perhatian pada problem
filosofis dan agama.Ini diperoleh remaja melalui identifikasi dan imitasi
pribadi ataupun penalaran dan analisis tentang nilai.
Tugas-tugas perkembangan remaja dikemukakan Karl C.
Garisson, membagi dalam enam kelompok, yang rinciannya dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1.
Menerima
keadaan jasmani
2.
Menerima
hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya antara dua jenis
kelamin.
3.
Menerima
keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya.
4.
Memperoleh
kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5.
Memperoleh
kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang bersangkutan dengan ekonomi
keuangan.
6.
Mendapat
perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup.
C. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan Berkeluarga
Secara teoritis, masa remaja dapat
dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pertama adalah pubertas dan fase kedua adalah adolesens. Fase pertama menitikberatkan pada
perkembangan fisik dan seksual, serta pengarruhnya terhadap gejala-gejala
psikososialnya. Sedangkan fase kedua menitikberatkan pada aspek-aspek
nilai-nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan (Siti Rahayu
Haditono,1991).
Berdasarkan pada pembagian masa
remaja kedalam dua fase tersebut, pembahasan tugas perkembangan remaja
berkenaan dengan kehidupan berkeluarga menitikberatkan pada masa remaja fase
kedua yaitu fase adolesens.Pada fase ini, tugas perkembangan yang berkaitan
dengan kehidupan keluarga merupakan tugas yang sangat penting dan harus dapat
diselesaikan dengan baik meskipun dirasakan sangat berat. Ini cukup beralasan
karena selama tahun pertama dan keedua perkawinan, pasangan muda harus
melakukan penyesuaian diri satu sama lain terhadap anggota keluarga
masing-masing. Sementara itu ketegangan emosional masih sering timbul pada
mereka.
Dari sekian banyak
masalah penyesuaian diri dalam kehidupan berkeluarga atau perkawinan, ada empat
unsur utama yang paling penting bagi kebahagiaan perkawinan yaitu:
1. Penyesuaian
dengan pasangan
2. Penyesuaian
seksual
3. Penyesuaian
keuangan, dan
4. Penyesuaian
dengan pihak keluarga masing-masing.
Berkaitan dengan empat
penyesuaian diri remaja dalam kehidupan berkeluarga dan perkawinan, ada
sejumlah faktor
yang memengaruhinya,yaitu:
1. Faktor
yang memengaruhi penyesuaian terhadap pasangan ialah konsep tentang pasangan
yang ideal, pemenuhan kebutuhan, kesamaaan latar belakang, minat, kepentingan
bersama,kepuasan nilai, konsep peran, dan perubahan dalam pola hidup.
2. Faktor
penting yang memengaruhi penyesuaian seksual ialah perilaku seksual, pengalaman
seksual masa lalu, dorongan seksual, pengalaman seksual marital awal, serta
sikap terrhadap penggunaan alat kontrasepsi.
3. Faktor
yang memengaruhi penyesuaian diri dengan pihak keluarga pasangan ialah
seterotipe tradisional, keinginan untuk mandiri, fanitisme keluarga, mobilitas
sosial, anggota keluarga berusia lanjut, dan bantuan keuangan untuk keluarga
pasangan.
Masih
dalam konteks penyesuaian diri dalam kehiduapan berkeluarga dan perkawinan, ada
sejumlah kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan berkeluarga dan pekawinan,
yaitu:
1.
Kebahagian pasanagan suami istri
2.
Hubungan yang baik antara anak dan orang
tua
3.
Penyesuaian yang baik dari anak-anak
4.
Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari
perbedaan pendapat
5.
Kebersamaan
6.
Penyesuaian yang baik dalam masalah
keuangan, dan
7.
Penyesuaian yang baik dari pihak
keluarga pasangan.
D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
Tugas-tugas
perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa
implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut,
yaitu sebagai berikut:
1.
Sekolah dan perguruan tinggi perlu
memberikan kesempatan melaksanakan
kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya
perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain.
2.
Apabila ada remaja putra atau putri
betingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, mereka perlu dibantu
melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila seorang wanita lebih
mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi seorang
ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima perannya
sebagai wanita.
3.
Siswa yang lambat perkembangan
jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu
diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada
diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga
diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
4.
Pemberian bantuan kepada siswa untuk
memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai
dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan
pendidikan yang bermanfaat unuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua
ini hendaknya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama petugas bimbingan
dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konseelor sekolah.
Tugas-tugas
perkembangan lebih banyak terdapat pada remaja akhir, usaha sipendidik/guru
dalam hal ini adalah :
1.
Menginformasikan bahwa tinggi,
bentuk, porsi tubuh seseorang adalah suatu takdir, namun dapat diperbaiki
dengan jalan melakukan kegiatan olahraga,kepada wanita disarankan agar selalu
berhias dan memelihara kesehatan.
2.
Menggunakan teknik/metode kelompok
kerja atau kelompok belajar atau kelompok sosial lainnya sebagai
pelatihan/bergaul dengan teman lawan jenis untuk persiapan kelanjutan hidup
berkeluarga.
3.
Memberikan tugas atau PR
(pekerjaan rumah) yang meminta tanggungjawab pribadi dan tidak tergantung dari
orang-orang dewasa.
4.
Disarankan kepada orangtua tidak
terlalu memanjakan anak sebab berakibat sukar bagi si anak untuk melepaskan
ketergantungan kepada orangtua untuk belajar hidup mandiri.
5.
Begitu juga pendidik yang
bersifat otoriter, kurang menguntungkan bagi anak dalam mengembangkan hubungan
sosialnya dan berdampak terhambatnya tugas-tugas perkembangan yang harus
dilaksanaknnya.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tugas-tugas
perkembangan remaja yang meliputi tugas kehidupan pribadi sebagai individu,
kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah
awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima
sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi
masyarakat yang sangat kompleks.
Masa
remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa
perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Di Masa inilah peserta didik itu mulai
gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan
mereka.Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di
masa kanak-kanak hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini
mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu
yang bisa disebut tidak pantas.mereka akan mulai mengetehui masalah-masalah
yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus
pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh
dalam mengambil suatu keputusan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah kami ini
masih banyak kekurangan dalam penulisan dan
penempatan bahasa. Maka
dari itu kami mohon sudi kiranya pembaca
untuk memberikan masukan, informasi dan kritikan yang membangun untuk
kesuksesan kami dalam penyusunan makalah-makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. dan Mohammad Asrori. 2011. Psikologi
Remaja
Perkembangan Peserta Didik . Jakarta : PT Bumi Aksara .
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan . Jakarta : Erlangga .
Suki, Asril H, dkk. 2008. Perkembangan
Peserta Didik. Bahan Ajar. Medan: _
Tidak ada komentar:
Posting Komentar